Jumat, 18 Mei 2012

Persiapan Euro 2012

Jelang Euro, Ukraina Krisis Kiper Berpengalaman  

Tuan rumah Euro 2012, Ukraina, telah mengumumkan 26 nama pemain sementara yang akan turun berlaga di ajang kompetisi antarnegara Benua Biru nanti. Dari keseluruhan nama itu, posisi penjaga gawang jadi perhatian pelatih Ukraina, Oleg Blokhin.

Tiga penjaga gawang yang biasa dipanggil tidak tersedia. Alhasil Blokhin meresponsnya dengan memanggil tiga kiper pengganti yang minim pengalaman.

Kiper FC Metalurh Donetsk, Oleksandr Bandura, sama sekali belum mencicipi pertandingan di level internasional. Begitu pun penjaga gawang Dynamo Kiev, Maxym Koval. Pemain berusia 19 tahun itu memang pernah ikut serta dalam latihan timnas, tapi dia tidak pernah diturunkan. Sementara kiper Metalist, Oleksandr Goryainov, mungkin lebih senior 17 tahun dari Koval, tapi Goryainov baru tampil sekali di timnas senior.

Selain posisi penjaga gawang, Blokhin juga tidak bisa memanggil bek andalan asal klub Shakhtar Donetsk, Dmytro Chygrynskiy. Selebihnya Blokhin bisa memanggil pemain-pemain andalan seperti penyerang sekaligus kapten tim, Andriy Shevchenko, dan pemain yang paling berpengalaman di tim itu, Anatoly Tymoshchuk.

Dari seluruh skuad, Blokhin kebanyakan mengandalkan pemain-pemain yang bermain di negeri sendiri. Total 22 pemain yang dipanggil berasal dari Liga Primer Ukraina, sisanya bermain di luar negeri. Klub Ibu Kota, Dynamo Kiev, jadi penyumbang paling banyak dengan 10 pemain.

Semua pemain Ukraina bakal menjalani pemusatan latihan di Turki pada 15 sampai 24 Mei 2012, sebelum akhirnya jumlah pemain bakal dikurangi menjadi 23. Selain ke-26 nama itu, Blokhin juga menyisipkan delapan nama pemain cadangan. “Para pemain ini tidak akan melakukan perjalanan ke Turki, tapi mereka harus mempertahankan bentuk agar siap untuk bisa bergabung dengan tim setiap saat,” kata Blokhin.

Ukraina tergabung di Grup D bersama Swedia, Prancis, dan Inggris. Sebelum itu Ukraina bakal melakukan pertandingan persahabatan melawan Estonia (28 Mei), Austria (1 Juni), dan Turki (5 Juni).

Minggu, 13 Mei 2012

Hasil laga ke-38 primer Inggris

Hasil Laga Pekan ke-38 Liga Primer Inggris

Manchester City Kampiun Premier League 2011/12
Manchester City Kampiun Premier League 2011/12
Hasil Laga Pekan ke-38 Liga Primer Inggris.
JAKARTA, Jaringnews.com - Pekan ke-38 ataupun laga terakhir Liga Primer Inggris musim 2011/12 yang berlangsung, Minggu (13/5/2012) malam WIB, telah selesai digelar. Dan Premier League pun kini memiliki jawara baru, yakni Manchester City.

Menjamu Queens Park Rangers di Etihad Stadium, Man City berhasil meraih kemenangan dramatis dengan skor 2-3. Unggul lebih dulu berkat gol dari Pablo Zabaleta di menit ke-39, pasukan Roberto Mancini itu malah harus tertinggal dua gol setelah Djibril Cisse dan Jamie Mackie berhasil membalikkan keadaan di babak kedua laga.

Namun, dengan semangat juang yang pantang menyerah punggawa The Ctizens akhirnya memastikan gelar juara Liga Primer Inggris di detik-detik akhir pertandingan. Tandukan Edin Dzeko serta lesatan Sergio 'Kun' Aguero di masa injury time babak kedua mengakhiri penantian City selama 44 tahun akan titel juara Liga Inggris.

Sementara itu saingan terdekat Man City, yakni Manchester United berhasil memetik kemenangan atas Sunderland. Sebiji gol dari Wayne Rooney di menit ke-20 mengantarkan MU mengamankan tiga angka penuh.

Sayang, hasil tersebut tak cukup membawa mereka meraih gelar juara. Meski memiliki jumlah poin yang sama yaitu 89, namun The Red Devils yang bercokol di posisi kedua kalah selisih gol dibandingkan dengan The Citzens yang tepat berada di atasnya. City memiliki selisih gol +64, sementara MU +56.

Selain Man City dan MU, tim lain yang berhasil meraih kemenangan adalah Chelsea, Everton, Norwich City, Swansea City, Tottenham Hotspur, Arsenal dan Wigan Athletic. Sementara, tiga tim terbawah yakni Bolton Wanderers, Blackburn Rovers serta Wolverhampton Wanderers, harus terdegradasi ke divisi Championship musim depan.

Hasil Laga Pekan ke-38 Liga Primer Inggris:

Chelsea 2 - 1 Blackburn Rovers (John Terry 31', Raul Meireles 34'; Aiyegbeni Yakubu 60′)

Everton 3 - 1 Newcastle United (Steven Pienaar 16′, Nikica Jelavic 27', John Heitinga 65; Tony Hibbert Og 73′)

Manchester City 3 - 2 Queens Park Rangers (Pablo Zabaleta 39′, Edin Dzeko 90+2', Kun Aguerp 90+4'; Djibril Cisse 48′, Jamie Mackie 66′)

Norwich City 2 - 0 Aston Villa (Grant Holt 8′, Simeon Jackson 22')

Stoke City 2 - 2 Bolton Wanderers (Jonathan Walters 13′, pen 77'; Mark Davies 39′, Kevin Davies 45′)

Sunderland 0 - 1 Manchester United (Wayne Rooney 20′)

Swansea City 1 - 0 Liverpool (Danny Graham 86′)

Tottenham 2 - 0 Fulham (Emmanuel Adebayor 2', Jermain Defoe 63')

West Bromwich Albion 2 - 3 Arsenal (Shane Long 12′, Graham Dorrans 15'; Yossi Benayoun 4′, Andre Santos 30′, Laurent Koscielny 55′)

Wigan Athletic 3 - 2 Wolverhampton Wanderers (Franco Di Santo 12', Emmerson Boyce 14', 79; Matthew Jarvis 9′, Steven Fletcher 86′)

Selasa, 20 Maret 2012

tottenham vs bolton

Tottenham vs Bolton: Muamba Dikhawatirkan Meninggal Dunia

 
Tottenham vs Bolton: Muamba Dikhawatirkan Meninggal Dunia
Thesun.co.uk
Para medis memberi bantuan pada Muamba yang pingsan di menit ke 42 saat laga perempat final Piala FA antara Tottenham Hotspurs vs Bolton Wandaeres, Minggu (18/3/2012) WIB. 
TRIBUNNEWS.COM - Pingsannya pemain Bolton, Fabrice Muamba seketika membuat suasana di Stadion White Hart Lane jadi tegang.
"Para penonton dan pemain kahawatir tentang bakal terjadi sesuatu yang buruk terhadap Muamba," kata reporter ESPN. ESPN pun mulai bicara soal sejarah pemain sepakbola yang pingsan di lapangan kemudian meninggal dunia.
Diputuskan, untuk menghormati keluarga Muamba, maka pertandingan dihentikan. Muamba sendiri dibawa ke rumah sakit dan dikabarkan dipakaikan alat bantu pernapasan saat dibawa keluar lapangan. Sampai saat ini belum diketahui kondisinya

Minggu, 18 Maret 2012

hasil perempat final FA cup

FA CUP - Roberto Di Matteo kembali menunjukkan sentuhan saktinya pada Chelsea. Di pertandingan perempat final Piala FA tadi malam (Minggu, 18/03) waktu Indonesia, Pelatih asal Italia ini sukses membawa Chelsea mengungguli tamunya, Leicester City, dan sekaligus membawa The Blues ke babak Semi Final Piala FA.
Kesuksesan lainnya bagi Chelsea tadi malam juga datang dari fernando Torres. Pemain seharga 50 Pounds ini tadi malam berhasil mencetak 2 dari 5 gol yang disarangkan Chelsea ke gawang Leicester City.
3 gol Chelsea lainnya dicetak oleh Gary Cahill, Salomon Kalou dan Raul Meireles.
Dan Chelsea pun memastikan lolos ke semi final dengan kemenangan 5-2 atas Leicester City.

  Di pertandingan lain yang juga berlangsung tadi malam, Liverpool mengikuti jejak Chelsea ke semifinal.
The Reds melewati perempat final Piala FA setelah mengalahkan Stoke City 2-1.
Gol untuk Liverpool dicetak oleh Luis Suarez dan Stewart Downing. Sedangkan satu-satunya gol balasan dari Stoke City datang dari Peter Crouch.
Dengan demikian, sudah ada dua tim yang menempati Semi Final Piala FA, dua tempat tersisa masih di perbutkan oleh 4 tim yang harus melaksanakan pertandingan ulang.
Everton dan Sunderland akan harus tanding ulang tangggal 28/03 karena pada pertandingan Piala FA kemarin hanya bermain imbang 1-1. Pertandingan akan dilangsungkan di kandang Sunderland.
Satu pertandingan ulang lainnya, Tottenham Hotspur vs Bolton Wanderers. Pertandingan ini dihentikan menyusul insiden colaps nya Muamba saat pertandingan berlangsung.
Sampai tulisan ini diterbitkan, belum ada kabar pasti kapan pertandingan Tottenham Hotspur vs Bolton Wanderers akan dilangsungkan.

Rabu, 14 Maret 2012

tanggapan jrx

Tanggapan JRX tentang Minuman Keras dan Masa Depan Indonesia

Memang banyak yang menentang tentang minuman keras yang membahayakan badan dan dibilang merusak masa depan dan moral anak bangsa?namun anggapan Jerinx sang drummer Superman Is Dead sangatlah berbeda,mari kita lihat perdebatannya dengan Zuhair Abdullah.


Zuhair Abdullah: mau tanya bli Jrx. memang kami semua tau kalo penyeragaman itu tidak baik, namun ada yang lebih berbahaya dari sekedar penyeragaman, ketika SID difoto memegang botol bir atau melalui simbol2 dan kode2 ataupun menyanyikan lagu yang kadang secara tidak langsung mengajak kita untuk mencicipi bir, menurutku itu lebih bahaya. padahal kita semuanya tahu kan dampak negatif dari bir, dan seberapa kuat publik figur bisa mempengaruhi baik gaya jidup, style, pemikiran, bahkan moral.
kalo memang BIr itu sudah hal wajar dan tidak bisa lepas dari SID, tlg jangan bawa2 kami untuk mencicipinya teriakkanlah hal2 positif melalui lagu2 kalian seperti yang sudah kalian teriakkan dengan lantang dalam masalah penyeragman, kepedulian lingkungan, dan moral. makasih, mohon diskusinya dari Bli...

Jrx: untuk menjadi manusia yg kuat dan bijak, kamu harus bisa menguatkan mental mu thd apa yg kamu anggap 'godaan'. mulailah semua dari diri sendiri. jgn karena kamu lemah malah orang lain yg kamu paksa mengikuti standar moral mu agar kamu tetap merasa 'suci'. kamu tidak harus mengikuti 100% apa yg idolamu lakukan/sampaikan. jadilah diri sendiri. contohnya, salah satu band favorit saya Bad Religion (band punkrock legenda) sejak dulu selalu meragukan eksistensi Tuhan, lalu apakah saya mengikutinya? tidak. tapi saya dan SID tetap respek akan konsistensi mereka dalam menyuarakan apa yg mereka yakini dan tidak melihat posisi saya terancam akan pendapat mereka. toh semua pilihan ada di tangan kita. ini hidup saya, bukan hidup mereka. ambil yg cocok, lepas yg tdk cocok.

oya, btw apa sih dampak negatif bir (selain bisa bikin perut gendut)? apa ada orang merampok karena bir? apa ada orang korupsi karena bir? apa ada orang menjual drugs karena bir? apa ada orang memperkosa karena bir? apa ada teroris membunuh karena bir? apakah benar bir adalah alasan utama seseorang melakukan kejahatan? bukan karena faktor ekonomi, nafsu jahat dan kurangnya pendidikan?

Senin, 12 Maret 2012

cherry belle....... hhhhhhhhhhhhhh

Cherry Belle
Latar belakang
Alias ChiBi
Asal Bendera Indonesia Jakarta, Indonesia
Genre Pop, dance, electronica
Tahun aktif 2011 - sekarang
Label Catz Records (2011-sekarang)
Situs web Situs resmi Cherry Belle
Forum resmi Cherry Belle
Anggota
Angel
Anisa
Cherly (leader)
Christy
Devi
Felly
Gigi
Ryn
Wenda
Cherry Belle (disingkat ChiBi) adalah sebuah grup musik asal Indonesia yang dibentuk dari sebuah audisi, yang mengedepankan talenta serta kualitas suara, kemampuan dance dan tentu saja penampilan rupawan alias cantik dan enak dipandang. Grup musik ini didirikan pada tanggal 27 Februari 2011 dan beranggotakan 9 orang: Angel, Anisa, Cherly, Christy, Devi, Felly, Gigi, Ryn, dan Wenda. Semua personelnya berusia sekitar 20 tahun dan berbakat menyanyi serta menari. Penyajian mereka terinspirasi dari 'Korean girlband'.[1]

 Biografi

Nama Cherry Belle berasal dari kata Cherry yang berarti manis dan Belle yang berarti cantik, sedangkan arti Chibi yang ditambahkan di belakang nama masing-masing anggota berarti kecil/lucu. Kemunculan perdana Cherry Belle ini dimulai di acara musik Inbox pada tanggal 18 Juni 2011 dengan menyanyikan single pertama mereka yang berjudul Dilema.
Dilema, menjadi hits single dari sebuah mini album, dimana selain ada Caturadi Septembrianto, masih ada beberapa pencipta lagu lainnya yang ikut menciptakan lagu untuk Cherry Belle.
Cherry Belle dibentuk dari audisi yang diikuti 15-18 orang yang dilatih vokal dan koreografi secara intensif selama 2 bulan. Tapi, di pertengahan Februari 2011, 2 orang memutuskan keluar dari Cherrybelle karena (merasa) tidak kuat dengan program latihan Cherrybelle, dan akhirnya manajemen memutuskan untuk membuat audisi lagi, hingga akhirnya menemukan: Devi dan Gigi. Saat training di bulan Januari 2011, Anisa bolak-balik Bandung - Jakarta untuk latihan walau belum tentu di terima di Cherrybelle. Setelah melalui audisi dan training intensif akhirnya pada tanggal 27 Februari 2011 menjadi hari lahirnya Girlband Cherry Belle yang berlokasi di Puncak. Julukan bagi para fans Cherry Belle adalah Twibi (bagi wanita) dan Twiboy (bagi pria) yang mempunyai 2 arti: 'Twins Chibi' (kembaran Chibi) yang berarti kita adalah salah satu keluarga dari Cherrybelle dan 'Twister Chibi' yang artinya angin yang kuat untuk mendukung Chibi.

[sunting] Personel

Nama
panggung
Nama
lahir
Tanggal lahir Tempat lahir
Devi Devi Noviaty 25 November 1987 (umur 24) Bandar Lampung
Wenda Sarwendah Tan 29 Agustus 1989 (umur 22) Jakarta
Angel Margareth Angelina 5 Oktober 1990 (umur 21)
Anisa Anisa Rahma 12 Oktober 1990 (umur 21) Bandung
Christy Christy Saura Noela Unu 26 Desember 1990 (umur 21) Jakarta
Felly Yefani Filliang 21 Februari 1991 (umur 21)
Cherly Cherly Yuliana Anggraini 21 Juli 1991 (umur 20) Pekanbaru
Ryn Jessyca Stefani Auryn 30 Januari 1993 (umur 19) Jakarta
Gigi Brigitta Cynthia 9 Juli 1993 (umur 18)

Jumat, 02 Maret 2012

sejarah indonesia

SEJARAH BERDIRINYA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Proklamasi  Kemerdekaan, yang kita peringati setiap tanggal 17 Agustus, adalah sebuah peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia . Proklamasi, telah mengubah  perjalanan sejarah, membangkitkan rakyat dalam semangat kebebasan. Merdeka dari segala bentuk penjajahan.
 Bagaimanakah sesungguhnya, peristiwa yang terjadi 64 tahun yang lalu itu. Mari kita buka kembali catatan sejarah sekitar Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Perdebatan
Proklamasi, ternyata didahului oleh perdebatan hebat antara golongan pemuda dengan golongan tua. Baik golongan tua maupun golongan muda, sesungguhnya sama-sama menginginkan secepatnya dilakukan Proklamasi Kemerdekaan dalam suasana kekosongan kekuasaan dari tangan pemerintah Jepang. Hanya saja, mengenai cara melaksanakan proklamasi  itu terdapat perbedaan pendapat. Golongan tua, sesuai dengan perhitungan politiknya, berpendapat bahwa Indonesia dapat merdeka tanpa pertumpahan darah, jika tetap bekerjasama dengan Jepang.
 Karena itu, untuk memproklamasikan kemerdekaan, diperlukan suatu revolusi yang terorganisir. Soekarno dan Hatta, dua tokoh golongan tua, bermaksud membicarakan pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan dalam rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Dengan cara itu, pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan tidak menyimpang dari ketentuan pemerintah Jepang. Sikap inilah yang tidak disetujui oleh golongan pemuda. Mereka menganggap, bahwa PPKI adalah badan buatan Jepang. Sebaliknya, golongan pemuda menghendaki terlaksananya Proklamasi Kemerdekaan itu, dengan kekuatan sendiri. Lepas sama  sekali  dari campur tangan pemerintah Jepang. Perbedaan pendapat ini, mengakibatkan penekanan-penekanan golongan pemuda kepada golongan  tua  yang  mendorong  mereka  melakukan “aksi penculikan” terhadap diri Soekarno-Hatta (lihat  Marwati Djoened Poesponegoro, ed. 1984:77-81)
Tanggal 15 Agustus 1945, kira-kira pukul 22.00, di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, tempat  kediaman Bung Karno, berlangsung  perdebatan   serius antara sekelompok pemuda dengan Bung Karno mengenai Proklamasi Kemerdekaan sebagaimana dilukiskan Lasmidjah Hardi (1984:58); Ahmad Soebardjo (1978:85-87) sebagai berikut:
” Sekarang  Bung, sekarang! malam ini  juga  kita kobarkan revolusi !” kata Chaerul Saleh dengan meyakinkan  Bung Karno bahwa ribuan  pasukan bersenjata sudah siap mengepung kota dengan maksud mengusir tentara Jepang. ” Kita  harus segera merebut  kekuasaan !” tukas Sukarni berapi-api. ” Kami sudah siap mempertaruhkan jiwa kami !” seru mereka bersahutan. Wikana malah berani mengancam Soekarno dengan pernyataan; ” Jika Bung Karno  tidak mengeluarkan pengumuman pada malam  ini  juga, akan berakibat terjadinya suatu pertumpahan darah dan pembunuhan besar-besaran esok hari .”
Mendengar kata-kata ancaman seperti itu, Soekarno naik darah dan berdiri menuju Wikana sambil  berkata:  ” Ini batang leherku, seretlah saya ke  pojok itu dan potonglah leherku malam ini juga! Kamu tidak usah menunggu esok hari !”. Hatta kemudian memperingatkan Wikana; “… Jepang adalah masa silam. Kita sekarang harus  menghadapi Belanda yang akan berusaha untuk kembali menjadi tuan di negeri kita ini. Jika saudara tidak setuju dengan  apa yang telah saya katakan, dan mengira bahwa saudara telah siap dan sanggup untuk memproklamasikan kemerdekaan, mengapa saudara tidak memproklamasikan kemerdekaan  itu sendiri ? Mengapa meminta Soekarno untuk  melakukan hal itu ?”
Namun, para pemuda terus mendesak; ” apakah kita harus menunggu hingga kemerdekaan itu diberikan  kepada kita sebagai hadiah, walaupun Jepang sendiri  telah menyerah dan telah  takluk  dalam ‘Perang Sucinya ‘!”. ” Mengapa bukan rakyat itu sendiri yang memprokla masikan kemerdekaannya ? Mengapa bukan kita yang menyata kan kemerdekaan kita sendiri, sebagai suatu bangsa ?”. Dengan lirih, setelah amarahnya reda, Soekarno berkata; “… kekuatan yang segelintir ini tidak cukup untuk melawan kekuatan bersenjata dan  kesiapan total tentara  Jepang! Coba, apa yang  bisa  kau perlihatkan kepada saya ?  Mana bukti kekuatan yang diperhitungkan itu ? Apa tindakan bagian keamananmu untuk menyelamatkan perempuan dan anak-anak ? Bagaimana cara mempertahankan kemerdekaan setelah  diproklamasikan ? Kita tidak akan mendapat bantuan dari Jepang  atau Sekutu. Coba bayangkan, bagaimana kita akan tegak di atas kekuatan sendiri “. Demikian jawab Bung Karno dengan tenang.
Para pemuda, tetap menuntut agar Soekarno-Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan. Namun, kedua tokoh itu pun, tetap pada pendiriannya semula. Setelah berulangkali didesak oleh para pemuda, Bung Karno menjawab bahwa ia tidak  bisa memutuskannya sendiri, ia harus berunding dengan para tokoh lainnya. Utusan pemuda mempersilahkan Bung Karno untuk berunding. Para tokoh yang hadir pada  waktu itu antara lain, Mohammad Hatta, Soebardjo, Iwa Kusumasomantri,  Djojopranoto, dan Sudiro. Tidak lama kemudian, Hatta menyampaikan keputusan, bahwa  usul para  pemuda tidak dapat diterima dengan alasan kurang perhitungan serta kemungkinan  timbulnya  banyak korban jiwa dan harta. Mendengar penjelasan Hatta, para pemuda  nampak tidak puas. Mereka mengambil  kesimpulan yang  menyimpang; menculik Bung Karno dan Bung Hatta dengan maksud menyingkirkan  kedua tokoh itu dari pengaruh Jepang.
Pukul 04.00 dinihari, tanggal 16 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta oleh sekelompok pemuda dibawa ke Rengasdengklok. Aksi “penculikan” itu sangat mengecewakan Bung Karno, sebagaimana dikemukakan Lasmidjah Hardi (1984:60). Bung Karno marah dan  kecewa, terutama  karena para pemuda tidak mau mendengarkan pertimbangannya yang sehat. Mereka menganggap perbuatannya itu sebagai tindakan patriotik. Namun, melihat keadaan dan situasi yang panas, Bung Karno tidak mempunyai pilihan lain, kecuali mengikuti kehendak para pemuda untuk dibawa ke tempat yang  mereka tentukan. Fatmawati istrinya, dan Guntur yang pada waktu itu belum berumur satu tahun, ia ikut sertakan.
Rengasdengklok  kota kecil dekat Karawang  dipilih oleh para pemuda untuk mengamankan Soekarno-Hatta dengan perhitungan militer; antara anggota PETA (Pembela  Tanah Air) Daidan Purwakarta dengan Daidan Jakarta telah terjalin hubungan erat sejak mereka mengadakan latihan bersama-sama. Di samping itu, Rengasdengklok letaknya terpencil sekitar 15  km. dari Kedunggede Karawang. Dengan demikian, deteksi dengan mudah dilakukan terhadap setiap gerakan tentara Jepang yang mendekati Rengasdengklok, baik yang datang dari arah Jakarta maupun dari arah Bandung atau Jawa Tengah.
Sehari penuh, Soekarno dan Hatta berada di Rengasdengklok. Maksud para pemuda untuk menekan mereka, supaya segera melaksanakan Proklamasi Kemerdekaan terlepas dari segala kaitan dengan Jepang, rupa-rupanya tidak membuahkan hasil. Agaknya keduanya memiliki wibawa yang cukup besar. Para pemuda yang membawanya ke Rengasdengklok, segan untuk melakukan penekanan terhadap keduanya. Sukarni dan kawan-kawannya, hanya dapat mendesak Soekarno-Hatta untuk menyatakan proklamasi secepatnya seperti yang telah direncanakan oleh para pemuda di Jakarta . Akan tetapi, Soekarno-Hatta tidak  mau didesak begitu saja. Keduanya, tetap berpegang teguh pada perhitungan dan  rencana mereka sendiri. Di sebuah  pondok  bambu berbentuk panggung  di tengah persawahan Rengasdengklok, siang itu terjadi perdebatan panas; ” Revolusi berada di tangan kami sekarang dan kami memerintahkan Bung, kalau Bung tidak memulai revolusi malam ini, lalu …”. ” Lalu apa ?” teriak Bung Karno sambil beranjak dari kursinya, dengan kemarahan yang menyala-nyala. Semua terkejut, tidak seorang pun yang bergerak atau berbicara.
Waktu suasana tenang kembali. Setelah Bung Karno duduk. Dengan suara rendah ia mulai berbicara; ” Yang paling penting di dalam peperangan dan revolusi adalah saatnya yang  tepat. Di  Saigon, saya sudah merencanakan seluruh pekerjaan  ini untuk dijalankan tanggal 17 “. ” Mengapa justru diambil tanggal 17, mengapa  tidak sekarang saja, atau tanggal 16 ?” tanya Sukarni. ” Saya seorang yang percaya pada mistik”. Saya tidak dapat menerangkan dengan pertimbangan akal, mengapa tanggal 17 lebih memberi harapan kepadaku. Akan tetapi saya merasakan di dalam kalbuku, bahwa itu adalah saat yang baik. Angka 17 adalah angka suci. Pertama-tama kita sedang  berada  dalam bulan suci Ramadhan, waktu kita semua  berpuasa, ini berarti saat yang paling suci  bagi kita. tanggal 17 besok hari Jumat, hari Jumat itu  Jumat legi, Jumat yang berbahagia, Jumat  suci. Al-Qur’an diturunkan tanggal 17, orang Islam sembahyang 17 rakaat, oleh karena itu  kesucian angka 17 bukanlah buatan manusia “. Demikianlah antara lain dialog antara Bung Karno dengan para pemuda di Rengasdengklok sebagaimana ditulis Lasmidjah Hardi (1984:61).
Sementara itu, di Jakarta, antara Mr. Ahmad Soebardjo dari golongan tua dengan Wikana dari golongan muda membicarakan kemerdekaan yang   harus dilaksanakan  di Jakarta . Laksamana Tadashi Maeda, bersedia untuk menjamin keselamatan mereka selama berada di rumahnya. Berdasarkan kesepakatan itu, Jusuf Kunto dari pihak pemuda, hari itu juga mengantar Ahmad Soebardjo bersama sekretaris pribadinya, Sudiro, ke Rengasdengklok untuk menjemput Soekarno dan Hatta. Rombongan penjemput  tiba di Rengasdengklok sekitar pukul 17.00. Ahmad Soebardjo memberikan jaminan, bahwa Proklamasi Kemerdekaan akan diumumkan pada tanggal 17 Agustus 1945, selambat-lambatnya pukul 12.00. Dengan jaminan itu, komandan kompi PETA setempat, Cudanco Soebeno, bersedia melepaskan Soekarno dan Hatta kembali  ke Jakarta (Marwati Djoened Poesponegoro,  ed. 1984:82-83).
Merumuskan Teks Proklamasi
Rombongan Soekarno-Hatta tiba di Jakarta sekitar pukul 23.00. Langsung menuju rumah Laksamana Tadashi Maeda di Jalan Imam Bonjol No.1, setelah lebih dahulu menurunkan Fatmawati dan putranya di rumah Soekarno. Rumah Laksamada  Maeda, dipilih sebagai tempat penyusunan teks Proklamasi karena sikap Maeda sendiri yang memberikan jaminan keselamatan pada Bung Karno  dan tokoh-tokoh lainnya. De Graff yang dikutip Soebardjo (1978:60-61) melukiskan sikap Maeda seperti ini. Sikap dari Maeda tentunya memberi kesan aneh bagi orang-orang Indonesia itu, karena perwira Angkatan Laut ini selalu berhubungan dengan rakyat Indonesia.

Sebagai seorang perwira Angkatan Laut yang telah melihat lebih banyak dunia ini dari rata-rata seorang perwira Angkatan Darat , ia mempunyai pandangan yang lebih tepat tentang keadaan dari orang-orang militer yang agak sempit pikirannya. Ia dapat berbicara dalam beberapa bahasa. Ia adalah pejabat yang bertanggungjawab atas Bukanfu di Batavia;  kantor pembelian Angkatan Laut di Indonesia. Ia tidak khusus membatasi diri hanya pada tugas-tugas militernya saja, tetapi agar dirinya dapat  terbiasa dengan suasana di Jawa , ia membentuk suatu kantor penerangan bagi dirinya di tempat yang sama yang pimpinannya dipercayakan kepada Soebardjo. Melalui  kantor inilah, yang menuntut biaya yang tidak  sedikit  baginya,  ia  mendapatkan pengertian tentang masalah-masalah di Jawa lebih baik dari yang didapatnya dari buletin-buletin resmi Angkatan Darat. Terlebih-lebih ia memberanikan diri untuk mendirikan asrama-asrama bagi nasionalis-nasionalis muda Indonesia . Pemimpin-pemimpin terkemuka, diperbantukan sebagai guru-guru untuk mengajar di asrama itu. Doktrin-doktrin yang agak radikal dipropagandakan. Lebih lincah dari orang-orang militer, ia berhasil mengambil hati dari banyak nasionalis yang tahu pasti bahwa keluhan-keluhan dan keberatan-keberatan mereka selalu bisa dinyatakan kepada Maeda. Sikap Maeda seperti inilah yang memberikan keleluasaan kepada para tokoh nasionalis untuk melakukan aktivitas yang maha penting bagi masa depan bangsanya.
Malam itu, dari rumah Laksamana Maeda, Soekarno dan Hatta ditemani Laksamana Maeda menemui Somobuco (kepala  pemerintahan umum), Mayor Jenderal Nishimura, untuk menjajagi sikapnya mengenai pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan. Nishimura mengatakan bahwa karena Jepang sudah  menyatakan menyerah kepada Sekutu,  maka berlaku ketentuan bahwa tentara Jepang tidak diperbolehkan lagi mengubah status quo . Tentara Jepang diharuskan tunduk kepada perintah tentara Sekutu. Berdasarkan garis  kebi  jakan itu, Nishimura melarang Soekarno-Hatta  mengadakan rapat PPKI dalam rangka pelaksanaan Proklamasi Kemerde  kaan. Melihat kenyataan ini, Soekarno-Hatta sampai pada kesimpulan bahwa tidak ada gunanya lagi untuk membicara kan soal kemerdekaan Indonesia dengan Jepang. Mereka hanya  berharap agar pihak Jepang  tidak menghalang-ha  langi pelaksanaan  proklamasi kemerdekaan oleh rakyat Indonesia sendiri (Hatta, 1970:54-55).
Setelah pertemuan itu, Soekarno dan Hatta  kembali ke rumah Laksamana Maeda. Di ruang makan rumah Laksamana Maeda itu dirumuskan teks proklamasi kemerdekaan. Maeda, sebagai tuan rumah, mengundurkan diri ke kamar tidurnya di  lantai dua ketika peristiwa bersejarah itu berlangsung. Miyoshi, orang kepercayaan Nishimura, bersama Sukarni, Sudiro, dan B.M. Diah menyaksikan Soekarno, Hatta, dan Ahmad Soebardjo membahas rumusan teks Proklamasi. Sedangkan  tokoh-tokoh lainnya,  baik  dari golongan tua maupun  dari  golongan pemuda, menunggu di serambi muka.
Menurut Soebardjo (1978:109) di ruang makan rumah Laksamana Maeda menjelang tengah malam,  rumusan  teks Proklamasi yang akan dibacakan esok harinya disusun. Soekarno menuliskan  konsep proklamasi pada secarik kertas. Hatta dan Ahmad Soebardjo menyumbangkan pikirannya secara lisan. Kalimat pertama dari teks Proklamasi merupakan saran Ahmad Soebardjo yang diambil dari rumusan   Dokuritsu Junbi Cosakai , sedangkan kalimat terakhir merupakan sumbangan pikiran Mohammad Hatta. Hatta menganggap kalimat pertama hanyalah merupakan pernyataan dari kemauan bangsa Indonesia untuk menentukan nasi